Sebuah kisah nyata yang ku angkat dari
sahabatku yang memutuskan kekasih hatinya demi agamanya. Dia memilih
untuk menyudahi hubungannya karena dia lebih takut akan azab Alloh
daripada menikmati kesenangan sesaat.
Setahun yang lalu, seorang laki-laki menembakku untuk menjadi
pacarnya. Hatiku berbunga-bunga saat itu, sungguh aku tak menyangka kalau cintaku tak bertepuk sebelah tangan.
Akhirnya aku pun jadian dengannya, hari-hari ku lalui dengannya. Di dalam hubunganku ini, aku tidak neko-neko (macam2) seperti kebanyakan pemuda pemudi kebanyakan. Aku lebih suka berhubungan lewat sms atau hanya sekedar telepon, karena aku pun sebenarnya sudah tau kalau pacaran itu haram ( yaa ampunn... kenapa lo lakuin kalo udah tau salah ?? *gubraaaakk).
Sebut saja mas itu dengan mas “MA”. Mas itu sangat perhatian sekali denganku, begitu pula aku..
saat aku berangkat sekolah,, dia pasti menyempatkan untuk selalu menyemangati aku. Saat aku sedih.. dia pasti selalu ada untukku. Mas MA selalu membantuku tanpa aku memintanya. Menurutku... dia
adalah orang yang perfect.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan hingga tak terasa
hubungan kami sudah hampir satu tahun lamanya ( waw.... uda lama ya bu ??ckikikiki).
Hingga pada akhirnya ku bertemu dengan seorang sahabat, sebut saja mba HT.
Darinya ku tahu banyak akan hal-hal yang selama ini ku kulakukan.
Ternyata hal-hal yang selama ini aku lakukan adalah salah, dan tak sanggup ku berpikir, berapa banyak dosa yang telah ku perbuat selama ini ??
segunungkah? seluas samudra? Atau seluas jagat raya ? sungguh aku tak sanggup untuk memikirkan ini semua. Berapa banyak dosa-dosaku yang telah ku lakukan selama ini dengan mas MA?? ya Alloh... betapa hinanya diriku?
Syukurku pada Alloh yang telah memberikanku petunjuk melalui mbak HT. Selang beberapa hari..
ku tak telepon maupun sms dia. Ku reject setiap kali dia telepon, tak ku balas setiap kali dia sms. Aku menyesal sekali mengapa aku harus melakukan ini semua? mengapa aku harus mengotori hatiku dengan rasa yang belum halal ini? Oh.. alangkah hinanya diri ini??!!
Ku memilih memutuskan hubungan terlarangku itu, ku memilih mengakhiri hubungan yang tidak halal itu. Entahlah apa yg membuat keberanianku mencuat sedemikian itu? mungkin petunjuk Alloh lah yang menghantarkanku pada sebuah keputusan ini?
Dan kini aku sadar ... ku lebih
memilih Dia daripada dia. Ku lebih memilih memutuskan pacarku demi Agamaku.
Teruntukmu duhai mantan
kekasihku...
“ terima kasih telah kau warnai hari-hariku dengan senyum dan candamu.”
“ Terima kasih telah kau telah mampir sejenak di kehidupanku, hingga akhirnya kau ku usir secara paksa dari hidupku”
“ duhai mantan kekasihku.. maafkan aku, ini adalah jalan pilihan hidupku, mungkin kau marah, dan kecewa denganku.
Tetapi ketahuilah... inilah yang terbaik untuk kita.”
“teruntukmu duhai mantan kekasih hatiku... ku harap kau segera mengikuti jejakku untuk segera menyadari akan salahnya perbuatan kita selama ini ”
Doaku untukmu yang pernah mengisi kekosongan jiwaku ...
“ya Alloh.. jagalah aku.. jagalah dia dari perbuatan yang keji, hingga kita tak terperosok dalam lubang yang sama untuk yang kesekian kalinya”
“ ya Alloh.. lembutkanlah hati kami agar kami mudah untuk menerima nasihat dari semua orang yang mengarahkan kami dalam kebaikan “
Aamiin..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci...
Setahun yang lalu, seorang laki-laki menembakku untuk menjadi
pacarnya. Hatiku berbunga-bunga saat itu, sungguh aku tak menyangka kalau cintaku tak bertepuk sebelah tangan.
Akhirnya aku pun jadian dengannya, hari-hari ku lalui dengannya. Di dalam hubunganku ini, aku tidak neko-neko (macam2) seperti kebanyakan pemuda pemudi kebanyakan. Aku lebih suka berhubungan lewat sms atau hanya sekedar telepon, karena aku pun sebenarnya sudah tau kalau pacaran itu haram ( yaa ampunn... kenapa lo lakuin kalo udah tau salah ?? *gubraaaakk).
Sebut saja mas itu dengan mas “MA”. Mas itu sangat perhatian sekali denganku, begitu pula aku..
saat aku berangkat sekolah,, dia pasti menyempatkan untuk selalu menyemangati aku. Saat aku sedih.. dia pasti selalu ada untukku. Mas MA selalu membantuku tanpa aku memintanya. Menurutku... dia
adalah orang yang perfect.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan hingga tak terasa
hubungan kami sudah hampir satu tahun lamanya ( waw.... uda lama ya bu ??ckikikiki).
Hingga pada akhirnya ku bertemu dengan seorang sahabat, sebut saja mba HT.
Darinya ku tahu banyak akan hal-hal yang selama ini ku kulakukan.
Ternyata hal-hal yang selama ini aku lakukan adalah salah, dan tak sanggup ku berpikir, berapa banyak dosa yang telah ku perbuat selama ini ??
segunungkah? seluas samudra? Atau seluas jagat raya ? sungguh aku tak sanggup untuk memikirkan ini semua. Berapa banyak dosa-dosaku yang telah ku lakukan selama ini dengan mas MA?? ya Alloh... betapa hinanya diriku?
Syukurku pada Alloh yang telah memberikanku petunjuk melalui mbak HT. Selang beberapa hari..
ku tak telepon maupun sms dia. Ku reject setiap kali dia telepon, tak ku balas setiap kali dia sms. Aku menyesal sekali mengapa aku harus melakukan ini semua? mengapa aku harus mengotori hatiku dengan rasa yang belum halal ini? Oh.. alangkah hinanya diri ini??!!
Ku memilih memutuskan hubungan terlarangku itu, ku memilih mengakhiri hubungan yang tidak halal itu. Entahlah apa yg membuat keberanianku mencuat sedemikian itu? mungkin petunjuk Alloh lah yang menghantarkanku pada sebuah keputusan ini?
Dan kini aku sadar ... ku lebih
memilih Dia daripada dia. Ku lebih memilih memutuskan pacarku demi Agamaku.
Teruntukmu duhai mantan
kekasihku...
“ terima kasih telah kau warnai hari-hariku dengan senyum dan candamu.”
“ Terima kasih telah kau telah mampir sejenak di kehidupanku, hingga akhirnya kau ku usir secara paksa dari hidupku”
“ duhai mantan kekasihku.. maafkan aku, ini adalah jalan pilihan hidupku, mungkin kau marah, dan kecewa denganku.
Tetapi ketahuilah... inilah yang terbaik untuk kita.”
“teruntukmu duhai mantan kekasih hatiku... ku harap kau segera mengikuti jejakku untuk segera menyadari akan salahnya perbuatan kita selama ini ”
Doaku untukmu yang pernah mengisi kekosongan jiwaku ...
“ya Alloh.. jagalah aku.. jagalah dia dari perbuatan yang keji, hingga kita tak terperosok dalam lubang yang sama untuk yang kesekian kalinya”
“ ya Alloh.. lembutkanlah hati kami agar kami mudah untuk menerima nasihat dari semua orang yang mengarahkan kami dalam kebaikan “
Aamiin..
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci...