Ali bin Abi Thalib r.a. meriwayatkan bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Aku berlepas tangan dari seseorang yang tidak
memenuhi hak kedua orangtuanya.” Saat itu, Ali bertanya, “Rasulullah,
bagaimana jika dia tidak memiliki sesuatu?” Rasulullah menjawab, “Ia
tetap berkewajiban untuk mendengarkan dan menaati apa yang dikatakan
keduanya; berkata lemah lembut kepada keduanya; dan tidak membentak atau
mengeluarkan kata-kata yang menunjukkan kejengkelan dan
ketidaksabaran.”
Ada yang bertanya pada Nabi, “Bagaimana jika kedua orangtuanya telah meninggal dunia?”
Rasulullah SAW menjawab, “Dia bersedekah untuk kedua orangtuanya dengan memberi makan fakir miskin, membaca Al-Qur’an, dan berdoa. Jika dia tidak melakukan itu, maka dia telah mendurhakai kedua orangtuanya. Ingat, orang yang mendurhakai kedua orangtuanya adalah orang yang berbuat maksiat. Seseorang yang salat fardu lalu berdoa untuk kedua orangtuanya pasti doanya juga diterima oleh Allah. Dia pun diampuni berkat doanya itu walaupun kedua orangtuanya itu fasik.”
Terkait dengan keutamaan berbakti kepada orangtua, Rasulullah SAW memberikan perhatian khusus terhadap bakti pada ibu. Dalam salah satu sabdanya, beliau menyampaikan bahwa surga itu berada di bawah tapak kaki ibu. Ridha dan restu seorang ibu merupakan jalan menuju surga. Orang yang meniti jalan ini pun akan berjumpa dengan Rasulullah SAW di surga.
Pada kesempatan lain, Rasulullah menyampaikan sabda tentang keutamaan seorang ibu dari seorang bapak. Bahz bin Hakim meriwayatkan bahwa seorang laki-laki datang menemui Rasulullah SAW.
Lelaki itu bertanya, “Siapakan yang harus saya taati?”
Rasulullah SAW menjawab, “Ibumu.”
Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?”
Rasulullah SAW menjawab, “Ibumu.”
Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?”
Rasulullah SAW masih menjawab, “Ibumu.”
Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?”
Rasulullah SAW menjawab, “Ayahmu, kemudian kerabat terdekat yang disusul kerabat yang lain.”
Ada yang bertanya pada Nabi, “Bagaimana jika kedua orangtuanya telah meninggal dunia?”
Rasulullah SAW menjawab, “Dia bersedekah untuk kedua orangtuanya dengan memberi makan fakir miskin, membaca Al-Qur’an, dan berdoa. Jika dia tidak melakukan itu, maka dia telah mendurhakai kedua orangtuanya. Ingat, orang yang mendurhakai kedua orangtuanya adalah orang yang berbuat maksiat. Seseorang yang salat fardu lalu berdoa untuk kedua orangtuanya pasti doanya juga diterima oleh Allah. Dia pun diampuni berkat doanya itu walaupun kedua orangtuanya itu fasik.”
Terkait dengan keutamaan berbakti kepada orangtua, Rasulullah SAW memberikan perhatian khusus terhadap bakti pada ibu. Dalam salah satu sabdanya, beliau menyampaikan bahwa surga itu berada di bawah tapak kaki ibu. Ridha dan restu seorang ibu merupakan jalan menuju surga. Orang yang meniti jalan ini pun akan berjumpa dengan Rasulullah SAW di surga.
Pada kesempatan lain, Rasulullah menyampaikan sabda tentang keutamaan seorang ibu dari seorang bapak. Bahz bin Hakim meriwayatkan bahwa seorang laki-laki datang menemui Rasulullah SAW.
Lelaki itu bertanya, “Siapakan yang harus saya taati?”
Rasulullah SAW menjawab, “Ibumu.”
Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?”
Rasulullah SAW menjawab, “Ibumu.”
Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?”
Rasulullah SAW masih menjawab, “Ibumu.”
Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?”
Rasulullah SAW menjawab, “Ayahmu, kemudian kerabat terdekat yang disusul kerabat yang lain.”