Orang beriman dalam mengungkapkan rasa syukurnya punya cara sendiri yang sudah dituntunkan di dalam agama, tidak dengan cara hura-hura atau semacamnya, sebagaimana dicontohkan Rasulullah berikut : Dari Abu Bakrah, dari Nabi SAW bahwasanya beliau dahulu apabila mendapat khabar yang menyenangkan, atau diberi khabar gembira, beliau lalu menyungkur sujud untuk bersyukur kepada Allah”. [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 89].
Begitu juga Allah tuntunkan dalam Al-qur’an bahwa orang-orang beriman dahulu yang diberikan nikmat ketika dibacakan ayat Al-qur’an mereka bersujud sebagai tanda syukur atas nikmat-nikmat yang mereka terima, sebagaimana ditunjukan dalam firmanNya : Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis [QS. AL-Maryam:58].