Lelaki
pencari cinta, perhatikanlah, jangan engkau meneguk madu cinta sebelum
waktunya. Karena kaidah fiqhiyah ini berlaku untuk urusan dunia dan
akhirat,
من استعجل شيئا قبل أوانه عوقب بحرمانه
“barangsiapa yang terburu-buru ingin mendapatkan sesuatu, maka diberi hukuman dengan tidak mendapatkannya”
Jangan terburu-buru jika memang belum waktunya yaa ikhwan. Nanti engkau tidak mendapatkannya. Sebagaimana seorang ahli waris ingin segera mendapat warisan maka ia terburu-buru dan membunuh. Maka syari’at menghukumnya tidak mendapat warisan sedikitpun.
Jika engkau bersabar, kemudian jika tiba saatnya. Saat di mana bapaknya menyerahkan tanggung jawab dunia-akhirat kepada engkau karena engkau minta dengan kalimat Allah. Barulah terasa kenikmatan tiada bandingannya. Kenikmatan yang tidak pernah dirasa sebelumnya. Engkau bukan koki, tetapi pelanggan spesial.
“Selamat engkau telah berbuka puasa”
Kita sudah tahu kebahagiaan berbuka puasa dari khabar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه
“Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak” (HR. Muslim, no.1151)
Jangan mengintai jika belum ingin menikah
Yaa ikhwan, jika belum berniat melepas lajang. Jangan sekali-kali “mendekati” dengan yang namanya wanita. Walaupun engkau mengaku sudah teguh beragama [multazim], sudah banyak ilmu dan amalnya. Jika terkena tipu daya wanita, bisa saja akal sehatmu hilang walau setebal apapun iman menyelimutinya. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ
“Tidaklah aku pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya sehingga dapat menghilangkankan akal laki-laki yang teguh selain salah satu di antara kalian wahai wanita.” (HR. Bukhari no. 304)
Okelah jika engkau bisa menahan godaan setan, karena Allah ‘azza wa Jalla berfirman,
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفاً
“sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.” [An-Nisa’:76]
Jadi jangan pecaya diri dengan godaan kami ya akhi.., karena Allah ‘azza wa Jalla berfirman,
إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya tipu daya kalian para wanita adalah besar/adzim” [Yusuf:28]
“barangsiapa yang terburu-buru ingin mendapatkan sesuatu, maka diberi hukuman dengan tidak mendapatkannya”
Jangan terburu-buru jika memang belum waktunya yaa ikhwan. Nanti engkau tidak mendapatkannya. Sebagaimana seorang ahli waris ingin segera mendapat warisan maka ia terburu-buru dan membunuh. Maka syari’at menghukumnya tidak mendapat warisan sedikitpun.
Jika engkau bersabar, kemudian jika tiba saatnya. Saat di mana bapaknya menyerahkan tanggung jawab dunia-akhirat kepada engkau karena engkau minta dengan kalimat Allah. Barulah terasa kenikmatan tiada bandingannya. Kenikmatan yang tidak pernah dirasa sebelumnya. Engkau bukan koki, tetapi pelanggan spesial.
“Selamat engkau telah berbuka puasa”
Kita sudah tahu kebahagiaan berbuka puasa dari khabar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه
“Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak” (HR. Muslim, no.1151)
Jangan mengintai jika belum ingin menikah
Yaa ikhwan, jika belum berniat melepas lajang. Jangan sekali-kali “mendekati” dengan yang namanya wanita. Walaupun engkau mengaku sudah teguh beragama [multazim], sudah banyak ilmu dan amalnya. Jika terkena tipu daya wanita, bisa saja akal sehatmu hilang walau setebal apapun iman menyelimutinya. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ
“Tidaklah aku pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya sehingga dapat menghilangkankan akal laki-laki yang teguh selain salah satu di antara kalian wahai wanita.” (HR. Bukhari no. 304)
Okelah jika engkau bisa menahan godaan setan, karena Allah ‘azza wa Jalla berfirman,
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفاً
“sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.” [An-Nisa’:76]
Jadi jangan pecaya diri dengan godaan kami ya akhi.., karena Allah ‘azza wa Jalla berfirman,
إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya tipu daya kalian para wanita adalah besar/adzim” [Yusuf:28]