Rabu, 22 Juni 2011 07:00
Pemikiran makanan pedas bikin makan semakin banyak ternyata salah.
KapanLagi.com - Masakan Indonesia termasuk salah satu jenis masakan yang suka menggunakan cabai dalam resepnya. Masakan tanpa cabai sering dirasa kurang mantap bagi sebagian besar orang Indonesia. Beberapa orang berpendapat, rasa pedas ini membuat nafsu makan meningkat sehingga porsi makan pun menjadi membengkak. Mungkin karena rasa pedas yang membakar lidah itu membuat orang ingin memadamkannya dengan lebih banyak nasi.
Namun sebuah penelitian telah mengungkap bahwa sejumlah cabai dalam makanan harian Anda bisa mengekang nafsu makan dan oleh karena itu bisa menurunkan berat badan. Pada penelitian sebelumnya, telah ditemukan bahwa capsaicin, senyawa dalam cabai memang bisa mengurangi rasa lapar dan meningkatkan pemakaian energi. Namun jumlah yang diperlukan untuk mendapatkan efek itu tidak masuk akal bagi seseorang untuk memakannya sekaligus.
Meneruskan penelitian tersebut, para ilmuwan di Purdue University melakukan studi untuk melihat efek dari takaran cabai yang masih mungkin untuk dikonsumsi orang setiap hari, yaitu sekitar setengah sendok teh.
Para sukarelawan penelitian dibagi menjadi dua grup, yang pertama adalah 13 orang yang menyukai makanan pedas; sementara yang kedua adalah 12 orang yang tidak suka makanan pedas. Semua partisipan diberi cabai (cayenne pepper) setiap hari selama enam minggu.
Hasilnya, secara umum konsumsi cabai merah bisa meningkatkan suhu tubuh dan membakar kalori melalui pelepasan energi secara natural. Mereka yang tidak mengonsumsi cabai secara rutin pun mengalami penurunan rasa lapar, terutama atas makanan-makanan manis, berlemak dan bergaram tinggi. Richard Mattes, yang mengepalai studi ini mengatakan bahwa konsumsi cabai merah dapat membantu mengatur nafsu makan dan membakar kalori setelah makan, khususnya bagi mereka yang tidak rutin mengonsumsi cabai.
Bagi mereka yang terbiasa makan cabai, efek positif dari rasa pedas tidak begitu berarti karena tubuh menjadi terbiasa dengan sensasi rasa terbakar yang timbul. Sensasi ini bisa memaksimalkan proses pencernaan, karena meningkatkan suhu tubuh, mengeluarkan energi karena rasa terbakar di mulut dan dengan demikian juga membuat Anda mengekang nafsu makan karena tidak tahan dengan rasa pedasnya. Untuk Anda yang tidak suka pedas namun ingin mengurangi porsi makan, cara ini bisa dicoba. (wo/miw)
(c) faqs
KapanLagi.com - Masakan Indonesia termasuk salah satu jenis masakan yang suka menggunakan cabai dalam resepnya. Masakan tanpa cabai sering dirasa kurang mantap bagi sebagian besar orang Indonesia. Beberapa orang berpendapat, rasa pedas ini membuat nafsu makan meningkat sehingga porsi makan pun menjadi membengkak. Mungkin karena rasa pedas yang membakar lidah itu membuat orang ingin memadamkannya dengan lebih banyak nasi.
Namun sebuah penelitian telah mengungkap bahwa sejumlah cabai dalam makanan harian Anda bisa mengekang nafsu makan dan oleh karena itu bisa menurunkan berat badan. Pada penelitian sebelumnya, telah ditemukan bahwa capsaicin, senyawa dalam cabai memang bisa mengurangi rasa lapar dan meningkatkan pemakaian energi. Namun jumlah yang diperlukan untuk mendapatkan efek itu tidak masuk akal bagi seseorang untuk memakannya sekaligus.
Meneruskan penelitian tersebut, para ilmuwan di Purdue University melakukan studi untuk melihat efek dari takaran cabai yang masih mungkin untuk dikonsumsi orang setiap hari, yaitu sekitar setengah sendok teh.
Para sukarelawan penelitian dibagi menjadi dua grup, yang pertama adalah 13 orang yang menyukai makanan pedas; sementara yang kedua adalah 12 orang yang tidak suka makanan pedas. Semua partisipan diberi cabai (cayenne pepper) setiap hari selama enam minggu.
Hasilnya, secara umum konsumsi cabai merah bisa meningkatkan suhu tubuh dan membakar kalori melalui pelepasan energi secara natural. Mereka yang tidak mengonsumsi cabai secara rutin pun mengalami penurunan rasa lapar, terutama atas makanan-makanan manis, berlemak dan bergaram tinggi. Richard Mattes, yang mengepalai studi ini mengatakan bahwa konsumsi cabai merah dapat membantu mengatur nafsu makan dan membakar kalori setelah makan, khususnya bagi mereka yang tidak rutin mengonsumsi cabai.
Bagi mereka yang terbiasa makan cabai, efek positif dari rasa pedas tidak begitu berarti karena tubuh menjadi terbiasa dengan sensasi rasa terbakar yang timbul. Sensasi ini bisa memaksimalkan proses pencernaan, karena meningkatkan suhu tubuh, mengeluarkan energi karena rasa terbakar di mulut dan dengan demikian juga membuat Anda mengekang nafsu makan karena tidak tahan dengan rasa pedasnya. Untuk Anda yang tidak suka pedas namun ingin mengurangi porsi makan, cara ini bisa dicoba. (wo/miw)